Dirgahayu Indonesia

69 tahun sudah umurmu

17 Agustus hari ini sama seperti 17 Agustus lainnya, upacara, pembacaan ulang proklamasi, bendera merah putih dimana-mana

namun 17 agustus kali ini juga berbeda dari 17 Agustus tahun-tahun lalu, tepatnya 69 tahun lalu, jika dulu mereka mengucapkan kata "merdeka" dengan penuh keyakinan, kini kami mengucapkan "merdeka" dengan banyak pertanyaan.

Kadang kami iri ketika membuka kembali lembar-lembar sejarah itu, ketika kata itu diteriakkan dengan yakin, dengan penuh makna, bahkan dengan taruhan nyawa. Ketika satu kata itu menjadi tuntutan mutlak. Merdeka, atau mati.

Tulisan ini bukan keluhan, hanya sebuah catatan dari kami, dari saya, seorang mahasiswa.

Mereka berkarya, tanpa kontroversi.

Payung Teduh

Aku ingin berdua denganmu, tapi aku hanya melihat keresahanmu.

Resah - Payung Teduh 

 

 

A very nice and lovely friend of mine ask me to keep writing on this blog. Almost forgot that I have one. It's been a year since I went to Jogja and be a college student.

So many things (that never happen before) happen. Free-uniform, no ceremony at Monday, having no money at the end of the month and missing home. Yes, the last one is so tough. I never been far away from my family, ever. A little bit proud of myself, I thought that I'll suffer, cry or something like that. But I'm not. Ada qoute yang pasaran banget, but perfectly fit for this.

Merantaulah, agar kau tahu kenapa harus pulang, agar kau tahu siapa yang kau rindu, dan rindu kau.